
Para ilmuwan menduga bahwa setidaknya empat peradaban luar angkasa mengintai di Bima Sakti. Bahkan kecurigaan mereka bisa jadi bahwa alien telah menyerang bumi.
Tanpa alasan, asumsi para ilmuwan ini didasarkan pada analisis mereka tentang sejarah manusia.
Baca juga
Harga laptop Lenovo di Indonesia melonjak karena krisis chip
Menurut HP, permintaan laptop Chromebook di Indonesia masih tinggi
HP Indonesia dan Kemendikbudristek luncurkan inisiatif transformasi digital di bidang pendidikan
Ada RRQ Lemon and Clay, ini dia top 5 drama tim Indonesia di MSC 2022
Tidak ada ponsel yang terlihat di Geekbench, bawalah chipset kelas menengah ini bersama Anda
Dalam penelitian baru yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, para peneliti mempertanyakan kemungkinan manusia suatu hari melakukan kontak dengan peradaban alien yang bermusuhan yang mampu menyerang Bumi.
Untuk menjawabnya, Alberto Caballero dari Universitas Vigo di Spanyol melakukan analisis ulang terhadap sejarah manusia.
“Makalah ini mencoba memberikan perkiraan prevalensi peradaban luar angkasa yang bermusuhan dengan mengekstrapolasi kemungkinan peradaban manusia diserang atau menginvasi exoplanet yang berpenghuni,” tulis Caballero, dikutip dari Live Science, Rabu (1/6/2022).
Caballero pertama-tama menghitung jumlah negara yang menginvasi negara lain antara tahun 1915 dan 2022. Dia menemukan bahwa total 51 dari 195 negara di dunia telah meluncurkan semacam invasi selama periode itu.
Caballero kemudian menimbang kemungkinan masing-masing negara untuk melancarkan invasi berdasarkan persentase pengeluaran militer global negara itu.
arrow_forward_iosBaca selengkapnya
Didukung oleh GliaStudio
ilustrasi UFO. (pixabay)
Dari sana, Caballero menjumlahkan probabilitas individu masing-masing negara untuk memulai invasi, dan kemudian membagi jumlah itu dengan jumlah total negara di Bumi.
Akibatnya, ia memplotnya sebagai kemungkinan invasi manusia saat ini dari peradaban luar bumi.
Menurut model ini, kemungkinan bahwa manusia sedang menginvasi planet lain yang berpenghuni adalah 0,028 persen.
Namun, kemungkinan ini berkaitan dengan keadaan peradaban manusia saat ini, dan manusia belum mampu melakukan perjalanan antarbintang.
Berdasarkan perhitungan menggunakan skala Kardashev, jika laju kemajuan teknologi saat ini terus berlanjut, perjalanan antarbintang tidak akan mungkin terjadi selama 259 tahun lagi.
Dengan asumsi bahwa frekuensi invasi manusia terus menurun selama periode ini pada tingkat yang sama dengan penurunan invasi selama 50 tahun terakhir, manusia memiliki peluang 0,0014 persen untuk menyerang planet lain.
Untuk perhitungan terakhirnya, Caballero menggunakan studi tahun 2012 di mana para peneliti memperkirakan bahwa hingga 15.785 peradaban luar angkasa secara teoritis dapat hidup di Bima Sakti.
Ilustrasi galaksi dan alam semesta. (Pixabay/ Gerd Altmann)
Caballero menyimpulkan bahwa kurang dari peradaban Tipe 1 akan memusuhi manusia yang melakukan kontak.
Namun, jumlah peradaban luar bumi bisa meningkat menjadi empat jika memperhitungkan peradaban yang belum mampu melakukan perjalanan antarbintang.
Meskipun demikian, kemungkinan manusia untuk dapat menghubungi dan diserang oleh salah satu peradaban luar bumi saat ini sangat tipis.
Menurut Caballero, kemungkinan invasi luar angkasa oleh peradaban luar angkasa adalah sekitar dua kali lipat dari dampak asteroid yang menghancurkan planet.
Para ilmuwan menduga ada empat peradaban luar angkasa yang menghantui Bima Sakti dan bahkan Bumi. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Sumber :